Pages

Membuat Sistem Manajemen Informasi Pada Bidang Keairan / Irigasi



Tuntutan kebutuhan yang serba cepat mengharuskan setiap instansi dituntut mampu memberi layanan informasi data secara cepat, lengkap, akurat dan real time untuk berbagai kepentingan. Saat ini aset irigasi jumlah sangat banyak dan jenis, demensi, kondisi, nilai aset nya sangat berbeda-beda satu dengan lainnya dan pengelolaan data irigasi masih dilakukan secara manual dan untuk mendapatkan informasi data irigasi memerlukan waktu yang relatif lama. Dengan kemajuan teknologi sistem informasi maka untuk meningkatkan layanan informasi diperlukan sistem data base yang diprogram menggunakan perangkat  komputer sehingga layanan informasi data dapat dilakukan secara cepat, lengkap dan akurat.
Sebagaimana diamanatkan PP 20 tahun 2006 Pemerintah harus melakukan kompilasi atas seluruh aset irigasi sebagai dokumen inventarisasi aset irigasi nasional dan sistem informasi irigasi merupakan subsistem informasi sumber daya air, sehingga data setiap daerah irigasi harus disusun dalam suatu data base yang selanjunya data tersebut dapat diintegrasikan kedalam sistem data base sumber daya air.
Dalam hal ini kami ambil contoh pada lokasi DI Comal
Ruang lingkup kegiatan inventarisasi aset irigasi dalam rangka PAI mencakup kegiatan  sebagai berikut : 
1.    Persiapan kegiatan inventarisasi aset irigasi; 
2.    Pengumpulan data sekunder di kantor; 
3.    Penetapan jadwal survei penelusuran beserta rencana rute penelusuran; 
4.    Pemberitahuan kepada UPTD dan P3A/GP3A/IP3A 
5.    Pelaksanaan penelusuran dan pengisian formulir di lapangan 
6.    Validasi data 
7.    Pemasukan data ke komputer.

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar